Selamat yah wene Sobat Blog otomotif , moga tetap keren.
Untuk kelanjutan nya Setelah semua yg menempel di mesin dicopot, kemudian bagian kiri, magnet dan kanan, kopling juga kita copot (untuk meringankan), maka tiba waktunya kita melepas mesin/engine dari sasisnya. Bagi yg tidak mempunyai mesin kerek/crane, menurunkan mesin denganbobot yg cukup besar merupakan suatu masalah tersendiri. Jika salah posisi, otot pinggang, punggung dan pundak bisa mlekho, alias kecengklak.
Sebelum melepaskan mur-baut pengikat mesin ke sasis, ada baiknya diperhatikan lagi apakah masih ada bagian-bagian yg menempel di mesin yg nantinya akan menghalangi proses penurunan mesin dari sasis. Kemudian kita kendorkan baut-baut di mesin/crankcase dan head silinder, mumpung mesin masih di pegang sasis, karena jika sudah lepas akan lebih susah. Setelah itu baru kita lepas mur-baut pengikat mesin ke sasis, berikut urutan2nya :
Bentuk engine stand yg baik.
Sekian terimakasih moga bermanfaat.
Untuk kelanjutan nya Setelah semua yg menempel di mesin dicopot, kemudian bagian kiri, magnet dan kanan, kopling juga kita copot (untuk meringankan), maka tiba waktunya kita melepas mesin/engine dari sasisnya. Bagi yg tidak mempunyai mesin kerek/crane, menurunkan mesin denganbobot yg cukup besar merupakan suatu masalah tersendiri. Jika salah posisi, otot pinggang, punggung dan pundak bisa mlekho, alias kecengklak.
- Perhatikan gambar di atas(judul artikel), yg dilepas pertama adalah mur-baut + braket pengikat depan, bagian -A.
- Kemudian lanjutkan lepaskan mur-baut+braket pengikat atas, bagian B.
- Selanjutnya gunakan pangkon mesin, "dudukan" khusus untuk menopang mesin. Hal ini bisa dilakukan karena model ikatan sasis ke mesin model gantung, kalau model gendong (pulsar 180-200-220) tidak bisa.
- kemudian lepas mur-baut C dan D
- Selanjutnya baru lepas mesin dengan hanya menggeser dudukan ke depan dan ke samping.
