Noken As, Alat ini hanya terdapat pada motor 4 takt, yg gunanya untuk Mengatur saat-saat terbuka dan tertutupnya klep / katup. Supaya noken as dapat mengatur saat terbuka dan tertutupnya klep sesuai dengan rencananya maka noken as harus dalam kondisi yg baik, dan bila noken as mengalami gangguan, maka berakibat terhadap hidup dan tenaga motor.
Kondisi noken as harus diperhatikan kelayakanya diantaranya sebagai berikut :
a. Kedudukanya tidak boleh spelling atau oblag.
b. Nok atau cam nya tidak aus.
c. Bagian carter atau tengahnya tidak aus.
Aklibat kerusakan noken as dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bila kedudukanya spelling berakibat :
~Bila noken as dalam keadaan baik tetapi kedudukanya spelling bawalah silinder kop dengan noken as nya ke bengkel bubut untuk di overboos lobang kedudukan noken as nya. ini berlaku untuk mesin OHC.
Untuk motor sistim OHV bawalah bak mesin dengan noken as nya untuk di overboos lobang noken as nya.
~ Bila kedudukan noken as spellng dan noken asnya sendiri aus dibagian cam atau carternya, maka gantilah noken as yg baru dan bila duduknya masih spelling maka harus di overboos seperti tersebut di atas.
Catatan : Waktu membuka atau memasang noken as, harus di lakukan pada keadaan silinderkop yg terpasang kuat kecuali untuk sistim OHV.
Di sebelah Noken as juga terdapat Cam sporket / gigi noken as / gigi cam
Gigi noken as berfungsi untuk menerima putaran dari gig kruk as baik langsung maupun tidak langsung dan meneruskan gerakan tersebut ke noken as.
Yang patut diperhatiak Untuk kualitas gigi noken as yaitu :
- Bila kruk as berputar 1 x, maka noken as berputar 1/2 x.
- Bila kruk as berputar 2 x, maka noken as berputar 1 x.
Sehingga setiap 1x proses kerja motor 4 TAKT akan terjadi :
Kruk as berputar 2 x putaran = 2 x 360* = 720*
Biston bergerak 4 x langkah = 4 x 180* = 720*
Noken as berputaran 1 x putaran = 1 x 360* = 360*
Klep in terbuka 1 x, dan klep EX 1 x.
Catatan : Bila waktu menghubungkan gig kruk as dengan gigi noken as tidak tepat pada tanda-tanda pedomanya, maka berakibat mesin motor tidak dapat di hidupkan.
Rantai Mesin atau Rantai keteng / Cam Cain

Rantai Cam Cain ini berfungsi untuk menghubungkan gigi kruk as dengan gigi noken as sehingga putaran kruk as dapat di teruskan ke noken asdan terjadilah persesuaian antara gerak naik turunya piston denganterbuka dan tertutupnya klep atau katup dalam melaksanakan proses kerja motor 4 TAKT.
Spelling rantai yg baik adalah 1-2 mm. Untuk mencapai ketegangan rantai mesin yg berspelling seperti itu , maka di ngunakan alat untuk menegangkan rantai mesin yg di sebut dengan Tensioner,
Tensioner ada yg bekerja secara otomatis ( Tidak dapat di setel ) ada pula yg semi otomatis ( sewaktu -waktu perlu di setel ) dan ada yg bersifat mekanis ( setiap saat harus di periksa penyetelanya ).
Yang otomatis misalnya pada motor Honda type s90 sebelum tahun 70 dan pada benly s110.
Yang semi otomatis misalnya pada type s90z sesudah tahun 70.
Yang mekanis misalnya pada type Cb 100K dan Cb125S.
Gangguan rantai keteng dan akibatnya akan seperti penjelasan di bawah ini :
1. Bila kendor atau spelling lebih dari 2 mm, maka akan berakibat suara rantai mesin menjadi berisik waktu motor hidup.
2. Bila terlalu kencang atau spellingnya kurang dari 1 mm, maka akan berakibat putaran mesin menjadi berat.
3. Bila rantai sudah mulur maka tidak dapat di setel lagi atau penyetelan sudah habis, rantainya masih juga tetap kendor.
Baca juga artikel berikutnya : Fungsi Klep atau Valve Mechanisme pada motor

a. Kedudukanya tidak boleh spelling atau oblag.
b. Nok atau cam nya tidak aus.
c. Bagian carter atau tengahnya tidak aus.
Aklibat kerusakan noken as dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bila kedudukanya spelling berakibat :
- Motor cepat brisik .
- Mesin cepat panas dan tenaga kurang.
- Kadang sulit di hidupkan karena tertib klep tidak teratur dan pada motor-motor sistim OHC, saat penyalaanya berubah-ubah atau tidak stabil.
- Tenaga motor kurang dan motor over heating ( terlalu panas )
- Compressi motor rendah yg berati tenaga motor tidak mencapai maksimal.
- Terbukanya klep kurang luas sehingga gas baru yg masuk kurang dan gas buang yg keluar juga tidak bersih.
- Motor tidak mencapai tenaga maksimal dan cepat panas.
~Bila noken as dalam keadaan baik tetapi kedudukanya spelling bawalah silinder kop dengan noken as nya ke bengkel bubut untuk di overboos lobang kedudukan noken as nya. ini berlaku untuk mesin OHC.
Untuk motor sistim OHV bawalah bak mesin dengan noken as nya untuk di overboos lobang noken as nya.
~ Bila kedudukan noken as spellng dan noken asnya sendiri aus dibagian cam atau carternya, maka gantilah noken as yg baru dan bila duduknya masih spelling maka harus di overboos seperti tersebut di atas.
Catatan : Waktu membuka atau memasang noken as, harus di lakukan pada keadaan silinderkop yg terpasang kuat kecuali untuk sistim OHV.
Di sebelah Noken as juga terdapat Cam sporket / gigi noken as / gigi cam
Gigi noken as berfungsi untuk menerima putaran dari gig kruk as baik langsung maupun tidak langsung dan meneruskan gerakan tersebut ke noken as.
Yang patut diperhatiak Untuk kualitas gigi noken as yaitu :
- Giginya tidak aus supaya tidak menimbulkan suara-suara brisik waktu motor hidup.
- Waktu menghubungkan dengan gigi kruk as harus menempatkan tanda pedomanya atau TOP.
- Hubungan langsung gigi dengan gigi terdapat pada type 050 dan CG.
- Hubungan dengan menggunakan rantai Ganda terdapat pada Benly.
- Hubungan dengan rantai mesin tunggal, terdapat pada type c70, c90, s90z, CB 125s, Cb 100 K, Cb 125 Twin dll.
- Bila kruk as berputar 1 x, maka noken as berputar 1/2 x.
- Bila kruk as berputar 2 x, maka noken as berputar 1 x.
Sehingga setiap 1x proses kerja motor 4 TAKT akan terjadi :
Kruk as berputar 2 x putaran = 2 x 360* = 720*
Biston bergerak 4 x langkah = 4 x 180* = 720*
Noken as berputaran 1 x putaran = 1 x 360* = 360*
Klep in terbuka 1 x, dan klep EX 1 x.
Catatan : Bila waktu menghubungkan gig kruk as dengan gigi noken as tidak tepat pada tanda-tanda pedomanya, maka berakibat mesin motor tidak dapat di hidupkan.
Rantai Mesin atau Rantai keteng / Cam Cain

Rantai Cam Cain ini berfungsi untuk menghubungkan gigi kruk as dengan gigi noken as sehingga putaran kruk as dapat di teruskan ke noken asdan terjadilah persesuaian antara gerak naik turunya piston denganterbuka dan tertutupnya klep atau katup dalam melaksanakan proses kerja motor 4 TAKT.
Spelling rantai yg baik adalah 1-2 mm. Untuk mencapai ketegangan rantai mesin yg berspelling seperti itu , maka di ngunakan alat untuk menegangkan rantai mesin yg di sebut dengan Tensioner,
Tensioner ada yg bekerja secara otomatis ( Tidak dapat di setel ) ada pula yg semi otomatis ( sewaktu -waktu perlu di setel ) dan ada yg bersifat mekanis ( setiap saat harus di periksa penyetelanya ).
Yang otomatis misalnya pada motor Honda type s90 sebelum tahun 70 dan pada benly s110.
Yang semi otomatis misalnya pada type s90z sesudah tahun 70.
Yang mekanis misalnya pada type Cb 100K dan Cb125S.
Gangguan rantai keteng dan akibatnya akan seperti penjelasan di bawah ini :
1. Bila kendor atau spelling lebih dari 2 mm, maka akan berakibat suara rantai mesin menjadi berisik waktu motor hidup.
2. Bila terlalu kencang atau spellingnya kurang dari 1 mm, maka akan berakibat putaran mesin menjadi berat.
3. Bila rantai sudah mulur maka tidak dapat di setel lagi atau penyetelan sudah habis, rantainya masih juga tetap kendor.
Baca juga artikel berikutnya : Fungsi Klep atau Valve Mechanisme pada motor